TUJUAN
Dapat menjelaskan
Ohmmeter
Dapat menggunakan
Ohmmeter dengan benar
DASAR
TEORI
Multimeter adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur beberapa besaran listrik, Pada dasarnya alat
ini merupakan gabungan alat ukur Voltmeter, Amperemeter dan Ohmmeter.
Pemasangan multimeter
disesuaikan dengan fungsinya.
Ohmmeter
Ohmmeter dipasang
paralel dengan tahanan yang akan diukur (Rx) dan Rx harus tidak bertegangan.
Ohmmeter ada dua jenis
:
1.
Ohmmeter tipe seri
Tipe
ini memiliki skala yang khas dan berbeda dengan skala lainnya, yaitu skala
dengan 0 disebelah kanan dan skala tak terhingga disebelah kiri, selain itu
juga memiliki skala pengali (x10, x100, x1K) sehingga tipe ini cocok untuk
mengukur nilai resistansi yang besar, pada pemakaian Ohmmeter tipe ini harus
dilakukan kalibrasi setiap mengganti faktor pengali, yaitu dengan menghubungsingkat
kedua terminal.
2.
Ohmmeter tipe paralel
Tipe
ini memiliki skala 0 disebelah kiri dan tipe ini cocok untuk mengukur nilai
tahanan yang kecil (0-500), dalam pengukuran resistansi yang akan diukur harus
dihubungkan terlebih dahulu dengan ohmmeter baru dengan batas ukurnya.
DAFTAR
PERALATAN
1.
Multimeter
2.
Resistor : 47 Ohm, 470 Ohm, 4K7 Ohm, 100
Ohm, 1K Ohm & 10K Ohm.
3.
Protoboard
4.
Lead
5.
Jumper
GAMBAR
RANGKAIAN
Gambar 1 Gambar
2 Gambar
3
CARA
KERJA
1.
Kami membuat rangkaian seperti pada
gambar 1.
2.
Kami mengukur dengan Ohmmeter masing
masing tahanan dan memasukkan hasilnya kedalam tabel 1.
3.
Kami membuat rangkaian seperti pada
gambar 2.
4.
Kami mengukur dengan Ohmmeter masing
masing tahanan dan memasukkan hasilnya kedalam tabel 2.
5.
Kami membuat rangkaian seperti pada
gambar 3.
6.
Kami mengkur dengan Ohmmeter masing
masing tahanan dan memasukkan hasilnya kedalam tabel 2.
TABEL
|
Resistor (Ohm)
|
Batas
Ukur
|
Hasil
Pengukuran (Ohm)
|
|
47
|
x1
|
45
|
|
100
|
x1
|
94
|
|
470
|
x10
|
470
|
|
1K
|
x100
|
1000
|
|
4K7
|
x100
|
4600
|
|
10K
|
x1K
|
9500
|
|
Resistor (Ohm)
|
Batas Ukur
|
Hasil (Ohm)
|
||||
|
R1
|
R2
|
R3
|
Rangkaian
|
Ukur
|
Hitung
|
|
|
47
|
100
|
470
|
Seri
|
x100
|
600
|
609
|
|
47
|
470
|
4K7
|
x1K
|
5000
|
5115
|
|
|
100
|
1K
|
10K
|
x1K
|
10900
|
10594
|
|
|
47
|
100
|
470
|
Paralel
|
50
Ohm
|
28
|
28,581
|
|
47
|
470
|
4K7
|
50
Ohm
|
40,3
|
40,705
|
|
|
100
|
1K
|
10K
|
500
Ohm
|
83
|
85,153
|
|
TUJUAN
Dapat menjelaskan
tentang Voltmeter dan Amperemeter.
Dapat menggunakan
Voltmeter dan Amperemeter dengan benar.
DASAR
TEORI
Multimeter adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur beberapa besaran listrik, Pada dasarnya alat
ini merupakan gabungan alat ukur Voltmeter, Amperemeter dan Ohmmeter.
1. Voltmeter
Voltmeter
dipasang paralel terhadap tegangan yang akan diukur, untuk pengukuran tegangan
DC perlu diperhatikan polaritas alat ukur, maka penunjuk jarum bergerak kekiri,
hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada alat ukur, selain itu Voltmeter
mempunyai berbagai macam skala dan batas ukur, pembacaan skala alat ukur harus
disesuaikan dengan batas ukur yang digunakan, sebaiknya digunakan range yang
besar dahulu, baru kemudian diperkecil hingga sesuai dengan batas ukurnya,
penunjukan yang baik 2/3 dari batas ukur.
2. Amperemeter
Pemasangan
Amperemeter adalah seri terhadap beban yang akan diukur, biasanya skala
Amperemeter sama dengan skala Voltmeter, dan tersedia berbagai batas ukur dan
skala.
DAFTAR
PERALATAN
1.
Power supply DC
2.
Multimeter
3.
Resistor : 47 Ohm, 100 Ohm, & 470
Ohm.
4.
Protoboard
5.
Lead
GAMBAR
DIAGRAM

LANGKAH
PERCOBAAN
1.
Kami membuat rangkaian seperti gambar
diatas dengan R = 47 Ohm
2.
Kami mengatur tegangan sumber dari 2V,
4V, 6V, 8V, 10V dan kemudian kami memasukkan hasilnya kedalam tabel data.
3.
Kami melakukannya kembali seperti pada
langkah 1 dan 2 dengan mengganti nilai resistansi menjadi 100 Ohm dan 470 Ohm.
TABEL
EVALUASI
Tabel
Data
|
Tegangan
Sumber
(Volt)
|
Batas Ukur
(Volt)
|
Arus (mA)
|
|||||
|
47 Ohm
|
Batas
Ukur
|
100 Ohm
|
Batas
Ukur
|
470 Ohm
|
Batas Ukur
|
||
|
2
|
3
|
34,1
|
150
|
17,5
|
150
|
11,9
|
15
|
|
4
|
12
|
66
|
150
|
35
|
150
|
72
|
15
|
|
6
|
12
|
103
|
150
|
54
|
150
|
107
|
15
|
|
8
|
12
|
138
|
150
|
72
|
150
|
145
|
15
|
|
10
|
12
|
19,5
|
1500
|
9,9
|
1500
|
19,9
|
150
|
TUJUAN
Setelah selesai
percobaan kami dapat :
Menjelaskan tahanan
dalam Voltmeter dan Amperemeter.
Menentukan nilai
perluasan alat ukur.
DASAR
TEORI
1. Voltmeter
Voltmeter
adalah alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur besaran tegangan dan idealnya
mempunyai tahanan dalam tak terhingga/besar sekali.
2. Amperemeter
Amperemeter
adalah alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur besaran arus listrik dan
idealnya mempunyai tahanan dalam nol/kecil.
Perluasan
Batas Ukur
Perluasan batas ukur
adalah menambah kemampuan alat ukur agar dapat digunakan untuk mengukur dari
batas yang ada.
PBU
Amperemeter yaitu dengan menambah resistor shunt (paralel) terhadap amperemeter,
seperti gambar :

Nilai Resistansinya
I = Arus yang akan
diukur ( I > IBU
)
PBU Voltmeter yaitu
dengan menambah resistor seri terhadap Voltmeter, seperti gambar :

Nilai Resistansinya
V = Tegangan yang akan
diukur ( V > VBU )
DAFTAR
PERALATAN
1.
Power supply DC
2.
Multimeter
3.
Resistor 100 Ohm, 1K Ohm, 100K Ohm
4.
Protoboard
5.
Lead
GAMBAR
RANGKAIAN


Gambar 1 Gambar
2
LANGKAH
PERCOBAAN
1.
Kami membuat rangkaian seperti gambar 1.
2.
Kami mengatur tegangan sumber dari 2V,
4V, 6V dan memasukkan hasilnya dalam tabel 1.
3.
Kami mengatur arus sampai 15 mA,
kemudian mencatat tegangan Amperemeter
4.
Dari langkah 3, kami memasang resistor
100 Ohm paralel dengan Amperemeter, kemudian mencatat tegangan Amperemeter dan
menghitung tahanan dalam Amperemeter.
5.
Kami membuat rangkaian seperti gambar 2.
6.
Kami mengatur sumber dari 2V, 4V, 6V
kemudian memasukkan hasilnya kedalam tabel 2, dan menghitung tahanan dalam
Voltmeter.
TABEL
EVALUASI
Tabel 1. R = 1K Ohm
|
Tegangan
Sumber
(V)
|
Arus
(mA)
|
Batas
Ukur
(mA)
|
Tegangan
(mV)
|
Batas
Ukur
(mV)
|
Tahanan
dalam
Amperemeter
(Ohm)
|
|
2
|
1,7
|
30
|
13,9
|
120
|
8,18 x 10-3
|
|
4
|
3,8
|
30
|
27
|
120
|
7,11 x 10-3
|
|
6
|
5,9
|
30
|
44,5
|
120
|
7,54 x 10-3
|
|
|
15
|
15
|
104,5
|
120
|
6,97 x 10-3
|
|
|
14
|
15
|
101,5
|
120
|
7,25 x 10-3
|
Tabel 2.
|
Tegangan
Sumber
(V)
|
Batas
Ukur
(V)
|
Tegangan
V2
(V)
|
Batas
Ukur
(V)
|
Tahaanan
dalam
Voltmeter
(Ohm)
|
|
2
|
3
|
1,22
|
3
|
156.410,26
|
|
4
|
12
|
2,45
|
3
|
158.0645,52
|
|
6
|
12
|
5,3
|
12
|
757.142,86
|
TUJUAN
Setelah selesai
percobaan kami dapat :
·
Mengukur dan menghitung nilai tahanan
·
Menghitung arus dan tegangan dengan
menggunakan hukum Ohm
·
Menggambarkan karakteristik tahanan
DASAR
TEORI
Tahanan adalah salah
satu dari komponen yang banyak diigunakan didalam rangkaian listrik, satuan
tahanan adalah Ohm, biasanya diberi tanda dengan huruf R.
Hukum Ohm menyatakan
hubungan antara Tegangan (V), Arus (I) dan tahanan (R) pada rangkaian listrik
adalah :
Dimana :
V = Tegangan pada tahanan (Volt)
I = Arus yang mengalir
pada tahanan (Ampere)
R = Besar nilai tahanan
(Ohm)
Dalam pemakaian tahanan
perlu diperhitungkan besar daya tahanan, agar daya yang diberikan tidak
melebihi dari daya tahanan tersebut.
DAFTAR
PERALATAN
1.
Power supply DC
2.
Multimeter
3.
Resistor 100 Ohm, 150 Ohm, 220 Ohm, 270
Ohm, 390 Ohm, 470 Ohm
4.
Protoboard
5.
Lead
DIAGRAM
RANGKAIAN

Gambar
LANGKAH
PERCOBAAN
1.
Kami membuat rangkaian seperti gambar
diatas dengan R = 100 Ohm
2.
Kami mengatur tegangan sumber dari 0V, 1V, 2V, 3V, 4V, 5V, 6V, 7V, 8V, 9V dan
kemudian kami memasukkan hasilnya kedalam tabel data.
3.
Kami melakukannya kembali seperti pada
langkah 1 dan 2 dengan mengganti nilai resistansi menjadi 150 Ohm, 220 Ohm, 220
Ohm, 270 Ohm, 390 Ohm dan 470 Ohm kemudian kami memasukkan hasilnya kedalam
tabel data.
TUJUAN
Selesai percobaan kami
dapat :
Membuktikan hukum
kirchof 1 tentang arus
Membuktikan hukum
kirchof 2 tentang tegangan
Menyelesaikan masalah
dengan mempergunakan hukum kirchof
PENDAHULUAN
Berdasarkan
hukum kirchof 1 (tentang arus) jumlah aljabar dari arus arus yang menuju sistem
sama dengan jumlah aljabar arus yang meninggalkan sistem. Arah arus yang masuk
ke suatu sistem diberi tanda positif sedangkan untuk arah arus yang keluar
diberi tanda negatif.
Dalam
hkum kirchof 2 (tentang tegangan) dinyatakan bahwa jumlah aljabar tegangan pada
suatu rangkaian tertutup sama dengan nol. Polaritas dari masing masing tegangan
sesuai dengan arah arus yang datang (pada tahanan).
DAFTAR
PERALATAN
1.
Power supply DC
2.
Multimeter
3.
Resistor 100 Ohm, 1k Ohm, 1k2 Ohm, 1k8
Ohm
4.
Kabel penghubung
LANGKAH
KERJA
1.
Kami membuat rangkaian seperti gambar
dibawah ini

2.
Kami menghidupkan power supply dengan
mengatur tegangan dari 3 ; 5 ; 7 Volt, kami mengukur dan membaca penunjukkan
alat ukur kemudian kami mencatat datanya pada tabel.
3.
Kami membuat rangkaian seperti gambar
dibawah ini

4.
Kami menghidupkan power supply dengan
mengatur tegangan dari 5 ; 10 ; 15 Volt, kami mengukur dan membaca penunjukkan
alat ukur kemudian kami mencatat datanya pada tabel.
5.
Kami membuat rangkaian seperti gambar
dibawah ini

6.
Kami menghidupkan power supply dengan
mengatur tegangan V1 dari 5 ; 10 V dan V2 dari 3 ; 10 ; 12 V, kami mengukur
besar arus dan tegangan masing masing tahanan.
7.
Kami mengulangi langkah 6 dengan
membalik polaritas V2
TUGAS DAN PERTANYAAN
1.
Kami membandingkan langkah 6 dan langkah
7
2.
Kami menggunakan hukum kirchof untuk
menentukan arus yang mengalir di R1 dan R4 dari rangkaian dibawah ini

TUJUAN
Setelah selesai
melakukan percobaan kami dapat :
·
Membuktikan Tegangan total (Vt),
Tegangan jatuh pada masing masing komponen V1, V2 dan V3 serta Arus yang
mengalir dalam rangkaian Seri.
·
Membuktikan Tegangan dan Arus pada
masing masing Tahanan.
PENDAHULUAN
Terdapat dua macam cara
untuk menghubungkan komponen satu sama lain dalam rangkaian listrik, yaitu
menghubungkan secara Seri dan menghubungkan secara Paralel.
a. HUBUNGAN SERI
Pada
rangkaian Arus yang mengalir melalui setiap komponen sama, Tegangan pada masing
masing resistor bergantung pada nilai resistor tersebut, jumlah Tegangan total
dari ketiga Tegangan sama dengan Tegangan sumber.

Gambar : Hubungan Seri
I
= I1 = I2 + I3
Vsumber = V1 + V2 + V3
Tahanan
total dalam rangkaian Seri
RT
= R1 + R2 + R3
b. HUBUNGAN PARALEL

Gambar : Hubungan Paralel
Dalam
rangkaian paralel, Tegangan pada masing masing komponen sama dengan Tegangan
sumber.
Arus
yang melalui masing masing resistor tergantung nilai resistor tersebut, Arus
total yang melalui rangkaian merupakan jumlah Arus yang mengalir melalui masing
masing resistor.
Vsumber
= V1 = V2 = V3
I
= I1 + I2 + I3 dan
=
DAFTAR
PERALATAN
1.
Power supply
2.
Multimeter
3.
Resistor 1K Ohm, 4K7 Ohm, 10K Ohm
4.
Protoboard
5.
Kabel penghubung
DIAGRAM
RANGKAIAN

TUGAS
DAN PERTANYAAN
1.
Kami membuat rangkaian seperti gambar rangkaian
1, lalu kami melakukan pengukuran dengan mengatur Tegangan sumber 10; 12; 15
Volt dan memasukkan hasilnya pada tabel evaluasi.
2.
Kami membuat rangkaian seperti gambar
rangkaian 2, lalu kami melakukan pengukuran dengan mengatur Tegangan sumber 4;
8; Volt dan memasukkan hasilnya pada tabel evaluasi .
3.
Kami menentukan nilai Tahanan total pada
rangkaian dibawah ini.
R1
= R2 = R3 = R4 = R5 = 100 Ohm

TABEL
EVALUASI
Tabel 1.
|
VS
(V)
|
I
(mA)
|
V
|
|||||||
|
R1
|
R2
|
R3
|
V
(total)
|
||||||
|
Hitung
|
Ukur
|
Hitung
|
Ukur
|
Hitung
|
Ukur
|
Hitung
|
Ukur
|
||
|
10
|
0,57
|
0,64
|
0,63
|
2,99
|
2,9
|
6,37
|
6,2
|
10
|
9,73
|
|
12
|
0,69
|
0,76
|
0,75
|
3,6
|
3,7
|
7,64
|
7,3
|
12
|
11,75
|
|
15
|
0,87
|
0,96
|
0,98
|
4,5
|
4,4
|
9,35
|
9,2
|
15,01
|
14,58
|
Tabel 2.
|
VS
(V)
|
V
|
I
(mA)
|
|||||||
|
R1
|
R2
|
R3
|
I
(mA)
|
||||||
|
Hitung
|
Ukur
|
Hitung
|
Ukur
|
Hitung
|
Ukur
|
Hitung
|
Ukur
|
||
|
4
|
4
|
4
|
3,8
|
0,85
|
0,75
|
0,4
|
0,4
|
5,25
|
4,95
|
|
8
|
8
|
8
|
8,2
|
1,7
|
1,7
|
0,8
|
0,8
|
10,5
|
10,7
|
TUJUAN
Setelah melakukan percobaan kami
dapat :
1.
Menggambarkan
karakteristik Arus dan Tegangan.
2.
Menggambarkan
grafik :
Vout = f (x)
Rin = f (x)
I = f (x)
PENDAHULUAN
Potensiometer
adalah Resistor yang dipergunakan sebagai Voltage Devider (pembagi tegangan)
atau sebagai Rheostat pada rangkaian listrik.
1.
Potensiometer
sebagai pembagi Tegangan
a.
Potensiometer
tanpa beban
Bila
Potensiometer yang dirangkai sebagai pembagi Tegangan pada kondisi tanpa beban,
maka dapat kita terima bahwa Potensiometer mempunyai Tahanan dalam sebesar
Tahanan dalam Power Supply.
Dalam kenyataannya rangkaian Seri R1
dan R2 dapat diubah menjadi suatu rangkaian Paralel
b.
Potensiometer
dengan beban
Vo = Vs .
2.
Potensiometer
sebagai Rheostat
Pada gambar rangkaian diatas,
Rheostat dipakai untuk mengatur besar Arus.
DAFTAR
PERALATAN
1.
Power Supply DC
2.
Multimeter
3.
Potensiometer
4.
Resistor 47 Ohm
dan 100 Ohm
5.
Kabel
DIAGRAM
RANGKAIAN
a.
Potensiometer
sebagai pembagi Tegangan
b.
Potensiometer
sebagai Rheostat
LANGKAH
PERCOBAAN
1.
Kami membuat
rangkaian percobaan seperti diagram rangkaian a. (potensiometer tanpa beban).
2.
Kami mengatur
posisi Potensiometer (x) dari 0 - 100 %,
mengukur Tegangan Keluaran (Vo), Arus rangkaian dan mencatat penunjukan alat
ukur serta menghitung Tahanan dalamnya (Rin).
3.
Seperti pada
langkah 1 dan kami beri beban RL1 =47 Ohm, RL2 = 100 Ohm.
4.
Kami mengatur
posisi Potensiometer (x) dari 0 – 100 %, mengukur Tegangan keluaran (Vo), Arus
dan mencatat penunjukan alat ukur.
5.
Kami membuat
rangkaian percobaan seperti diagram b. Dan kami beri beban RL1 = 47 Ohm, RL2 =
100 Ohm, kami mengatur posisi Potensiometer (x) dari 0 – 100 %, mengukur
Tegangan Keluaran (Vo), Arus dan mencatat penunjukan alat ukur.
TUGAS DAN
PERTANYAAN
1.
Gambar grafik
a.
Vo = f (x)
tanpa beban
b.
Vo1 = f (x)
dengan beban RL1
c.
Vo2 = f (x)
dengan beban RL2
d.
Rin = f (x)
e.
I = f (x)
Rheostat
2.
Pada posisi
mana (posisi potensiometer) beban maksimum dan minimum pada rangkaian a dan b ?
a.
Vo1=f(α) dengan
beban RL1
b.
Vo1=f(α) dengan
beban RL1
c.
Vo2=f(α) dengan
beban RL2
n
d.
I=f(α)
Rheostat
TUJUAN
Setelah selesai melakukan percobaan,
kami dapat :
1.
Menjelaskan dan
menghitung tahanan dalam sumber tegangan DC (battery)
2.
Menerangkan dua
batery dihubung Seri
3.
Menerangkan dua
batery dihubung Paralel
PENDAHULUAN
Sebuah
batery terdiri dari beberapa cell yang dihubung Seri, untuk mendapatkan
Tegangan yang lebih besar yaitu dengan menghubungkan beberapa batery dihubung
Seri dan bila ingin mendapatkan Arus yang lebih besar yaitu dengan
memparalelkan beberapa batery.
Batery
mempunyai kemampuan kerja terhadap waktu terbatas, kemampuan kerja ini diukur
dalam satuan amper jam (Ampere-Hour = AH).
Tahanan dalam pada batery dapat
dihitung dengan rumus :
DAFTAR
PERALATAN
1.
Power supply
(batery) 9V 2 buah
2.
Multimeter
3.
Resistor 1k2
Ohm, 1k8 Ohm, 3k3 Ohm
4.
Protoboard
5.
Kabel
penghubung
LANGKAH
PERCOBAAN
1.
Kami membuat rangkaian
seperti gambar 1.


Gambar 1.
2.
Kami mengukur
sumber Tegangan pada saat saklar S terbuka.
3.
Kami mengukur
Tegangan dan Arus saat saklar S terhubung.
4.
Kami mengulangi
langkah 3 dengan menggunakan Tahanan yang berbeda.
5.
Kami membuat
rangkaian seperti gambar 2.

Gambar 2.
6.
Kami mengulangi
langkah 2 sampai 4.
7.
Kami membuat
rangkaian seperti gambar 3.

Gambar 3.
8.
Kami mengulangi
langkah 2 sampai 4.
TUGAS
DAN PERTANYAAN
1.
Buatlah tabel
hasil percobaan diatas !
2.
Hitung Tahanan
dalam sumber Tegangan dari ketiga gambar !
3.
Apakah pengaruh
Tahanan dalam sumber Tegangan yang dihubung Seri dan dihubung Paralel ?
TUJUAN
Pada akhir percobaan kami dapat :
1.
Menggambarkan
karakteristik dari bermacam macam Rersistor ( NTC, LDR dan Air Ledeng )
2.
Mempergunakan
Resistor dalam praktek sesuai kebutuhan
PENDAHULUAN
Dalam
praktek hampir semua rangkaian listrik mempergunakan Resistor, sedangkan
Resistor mempunyai karakteristik yang berbeda beda, dalam prakteknya Rersistor
dipergunakan sesuai dengan kebutuhan, misalkan Resistor NTC dipergunakan untuk
mengamankan terhadap panas pada Transistor ( Rangkaian Amplifier ).
Hubungan antara Tahanan, Temperatur,
Arus listrik dan Tegangan adalah sebagai berikut :
Untuk NTC, α = -
α = Koefisien temperatur Resistor
DAFTAR
PERALATAN
1.
Power Supply 0
– 40 V
2.
Multimeter
3.
Resistor : NTC,
LDR, 100 Ohm dan Air
4.
Kabel
penghubung
5.
Lux meter
6.
Termometer
7.
Lampu pijar
8.
Power Supply AC
DIAGRAM RANGKAIAN



LANGKAH
PERCOBAAN
1.
Kami membuat
rangkaian seperti gambar 1 (NTC), dan memberi Tegangan 5 V, dengan menggunakan
pemanas Termometer, kemudian kami mencatat penunjukkan alat ukur terhadap
perubahan suhu.
2.
Kami membuat
rangkaian seperti gambar 2 (LDR), dan memberi Tegangan 5 V, dengan menggunakan
pemanas Termometer, kemudian kami memcatat penunjukkan alat ukur terhadap
perubahan Intensitas cahaya.
3.
Kami membuat
rangkaian seperti gambar 2 (LDR), dan memberi Tegangan 5 V, dengan menggunakan
pemanas Termometer, kemudian kami memcatat penunjukkan alat ukur terhadap
perubahan Tahanan pada Air
|
Tabel 1
(NTC)
|
Tabel 2
(LDR)
|
||||||||
|
Temperatur
(áµ’C)
|
I
|
V
|
VS
|
LUX
|
V
|
I (mA)
|
|||
|
(mA)
|
(Volt)
|
H
|
U
|
H
|
U
|
||||
|
90
|
21,75
|
3,2
|
5V
|
50
|
4,6
|
4,7
|
0,1
|
0,085
|
|
|
85
|
20,5
|
3,4
|
100
|
4,2
|
4,4
|
0,15
|
0,15
|
||
|
80
|
19,3
|
3,5
|
150
|
3,9
|
4,6
|
0,2
|
0,25
|
||
|
75
|
18
|
3,6
|
200
|
3,6
|
4,3
|
0,22
|
0,27
|
||
|
70
|
16,6
|
3,78
|
250
|
3,3
|
4
|
0,25
|
0,31
|
||
|
65
|
15,5
|
3,8
|
300
|
3,1
|
3,9
|
0,35
|
0,34
|
||
|
60
|
13,5
|
4
|
350
|
3
|
3,8
|
0,40
|
0,37
|
||
|
55
|
12,7
|
4,18
|
400
|
2,8
|
3,62
|
0,47
|
0,41
|
||
|
50
|
11,25
|
4,25
|
450
|
2,6
|
3,5
|
0,48
|
0,45
|
||
|
45
|
9,7
|
4,4
|
500
|
2,5
|
3,4
|
0,50
|
0,49
|
||
|
40
|
8,25
|
4,6
|
|
|
|
||||
|
35
|
6,5
|
4,79
|
|||||||
|
30
|
3,8
|
5
|
|||||||
|
Tabel 3
(Air Ledeng)
|
||||||||
|
VS
|
R1, 2
|
R1, 3
|
||||||
|
I (mA)
|
V (Volt)
|
I (mA)
|
V (Volt)
|
|||||
|
(Volt)
|
H
|
U
|
H
|
U
|
H
|
U
|
H
|
U
|
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
|
3
|
1,2
|
0,35
|
3
|
3
|
0,6
|
0,225
|
3
|
3
|
|
6
|
2,4
|
1,1
|
6
|
5,9
|
1,2
|
0,625
|
6
|
6
|
|
9
|
3,6
|
2,175
|
9
|
8,8
|
1,8
|
1,15
|
9
|
9
|
|
12
|
4,8
|
3,25
|
12
|
11,8
|
2,4
|
1,575
|
12
|
12
|
|
15
|
6
|
4,15
|
15
|
14,7
|
3
|
2,25
|
15
|
15
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar