Selasa, 01 September 2015

Laporan Praktek Instalasi Listrik

DAFTAR ISI

 Halaman

Daftar Isi....................................................................................................... 1         
Kata Pengantar............................................................................................ 2
BAB I       TUJUAN PRAKTIKUM......................................................... 3
BAB II      PENDAHULUAN..................................................................... 4
BAB III    FAKTOR KESELAMATAN KERJA................................... 5
BAB IV    KAJIAN TEORI....................................................................... 7
BAB V     DAFTAR ALAT DAN BAHAN .............................................18
4.1.      Instalasi listrik............................................................................. 18
BAB VI     LANGKAH KERJA................................................................ 21
       5.1.      Instalasi Listrik........................................................................... 21
                   5.1.1. Job 1.................................................................................. 21
                   5.1.2. Job 2.................................................................................. 22
                   5.1.3. Job 3.................................................................................. 23
                   5.1.4. Job 4.................................................................................. 25
BAB VII    ANALISA KERJA................................................................... 28
       6.1.      Jobsheet 1................................................................................... 28
       6.2.      Jobsheet 2................................................................................... 28
       6.3.      Jobsheet 3................................................................................... 29
       6.4.      Jobsheet 4................................................................................... 30
BAB VIII   PENUTUP................................................................................ 32
      7.1        Kesimpulan................................................................................. 32
7.2        Saran........................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 33

\






KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan kasih dan rahmat-Nya sehingga penulisan Laporan Bengkel Listrik semester 1 mekanik ini dapat penulis selesaikan dengan baik. Adapun penulisan ilmiah ini disusun untuk melengkapi sebagian syarat dalam mencapai nilai Ujian Akhir Semester.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan ini kepada :

1.       Bapak Silo Wardono, M.ST
2.       Bapak Entis Sutisna
3.       Rekan-rekan yang telah ikut menyumbangkan ide, gagasan dan motivasi kepada penulis selama penulisan yang tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, baik dalam segi materi, teknis maupun penyajian bahannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan penulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

                                                                                                                         
Depok, Desember 2013



                                                                                                            Penul
is




BAB I
TUJUAN PRAKTIKUM

     Di dalam pelajaran Bengkel Instalasi Listrik Dasar, kegiatan yang diakukan merupakan kegiatan praktik langsung di dalam bengkel.  Adapun jenis kegiatan praktiknya bermacam - macam, kegiatan praktik ini pun mempunyai tujuan, adalah :
1.      Memperkenalkan berbagai alat instalasi, berbagai kabel instalasi yang biasa digunakan dan fungsi alat tersebut.
2.      Memperkenalkan mahasiswa kepada peralatan - peralatan bengkel yang biasa digunakan.  Peralatan yang biasa digunakan di bengkel, merupakan peralatan - peralatan kerja yang biasa kita gunakan sehari - harinya, misalnya : obeng, kabel, timah, terminal, solder, dll.
3.      Membiasakan mahasiswa di dalam suasana lapangan pekerjaan, yang tidak jauh berbeda dengan suasana bengkel.
4.      Melatih keterampilan mahasiswa di dalam menggunakan benda - benda kerja tersebut.

Dan setelah melakukan praktik di dalam Bengkel Mekanik, Mahasiswa diharapkan :
1.      Mahasiswa mampu menggunakan alat - alat kerja dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya.
2.      Mahasiswa mampu mengaplikasikan praktik yang telah didapat di dalam bengkel instalasi dasar dan bengkel mekanik ke dalam kegiatan sehari - hari, baik itu penggunaan kabel, mengikir, menggergaji, mengebor, dll.
3.      Mahasiswa diharapkan mempunyai keahlian / keterampilan, kedisiplinan, serta tanggung jawab di dalam bekerja.

 



BAB II

PENDAHULUAN


            Kegiatan bengkel instalasi listrik dasar merupakan suatu materi yang sangat penting untuk para mahasiswa di semester satu ini. Di dalam bengkel instalasi istrik dasar, mahasiswa diperkenalkan kepada seluk-beluk instalasi listrik dasar, kemudian mahasiswa juga dapat memperagakan, menggunakan, serta mengaplikasikan peralatan kerja secara langsung sesuai dengan fungsinya, yang digunakan untuk menghasilkan benda kerja yang diinginkan.
            Di dalam kegiatan bengkel instalasi listrik dasar pada semester satu ini, mahasiswa diperkenalkan kepada peraturan-peraturan di dalam bengkel. Peraturan melingkupi tata letak alat/benda kerja, serta pengenalan fungsi alat/benda kerja yang biasa digunakan. Selain itu, mahasiswa melakukan kegiatan praktik kerja untuk mendapatkan keahlian, pada bengkel instalasi listrik mulai dari pembuatan mata itik,penyambungan kabel ke terminal, pemasangan kabel sesuai jenis, ukuran dan warnanya, hal tersebut dilakukan dengan baik,benar dan rapi serta sesuai dengan job sheet dan pengarahan  yang telah diberikan oleh instruktur. Hal ini bermanfaat untuk menambah wawasan para mahasiswa dan mengetahui berbagai macam alat yang akan digunakan dalam bengkel  tersebut sesuai dengan fungsinya.
Setelah mendapatkan pelatihan di dalam bengkel instalasi listrik dasar ini diharapkan para mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapatkan. Serta mahasiswa akan dapat beradaptasi dengan cepat dan dapat membiasakan diri dalam suasana lingkungan dunia kerja diluar dan dapat terjun ke dalam dunia kerja dengan keterampilan dan keahlian yang mereka miliki.







BAB III
FAKTOR KESELAMATAN KERJA

3.1. UMUM
Urutan penanggung jawab
Urutan penanggung jawab keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai berikut :
Kesadaran dan keselamatan
Istilah keselamatan kerja disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan dijalan. Segala perlengkapan instalasi, perlengkapan dan alat-alat potong yang berada dibengkel sudah direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur dan lain sebagainya. Sebagai pedoman keselamatan kerja kita harus berfikir, bahwa penyebab kecelakaan yang terbesar dengan mudah dapat diambil kesimpulan :
ü Ujung sisi yang tajam,memotong
ü Panas, api yang membakar
ü Asam yang merusak
ü Benda-benda berputar menjepit tangan dan menjambret pakaian
ü Aliran listrik, membakar dan merusak
ü Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengaja, jatuh dan terluka
Mesin dan  alat-alat kerja
Pertimbangan :
Sebelum bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus mempertimbangkan dan mengingat kelamatan kerja,sehingga program kerja akan berjalan dengan lancar.
ü Mesin dan alat mana yang harus kita ketahui
ü Lingkungan dan suasana tempat kerja
ü Pengaman
ü Kebersihan mesin dan alat



Perlengkapan diri sediri
ü Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing
ü Jangan menyimpan benda tajam
ü Rambut yang panjang harus diberi pelindung
ü Lepas semua perhiasan dari tangan
ü Gunakan kaca mata khusus
ü Gunakan sepatu yang sesuai
ü Gunakan sarung tangan bila perlu
ü Jangan menggunakan dasi

Kebersihan
ü Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah bekerja
ü Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin
ü Meja tempat bekerja harus dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah dipakai
Efisiensi kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alat, tersusun dan rapi pada tempat kerja. Alat-alat perkakas harus tetap bersih maka efisiensi akan terlaksana.



I.       KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA

Kecelakaan dibangku kerja kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-alat yang tidak tepat (tidak sesuai dengan fungsinya, juga menggunakan yang salah dan tidak hati-hati. Kecelakaan ini disebabkan oleh ujug-ujung alat potong atau benda kerja yang tajam.
Pencegahannya :
ü  Bekerjalah dengan hati-hati
ü  Pergunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya
ü  Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang baik
ü  Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar
ü  Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku tempat kerja
ü  Simpanlah alat-alat yang berujung tajam mengarah menjauhi kita
ü  Lindungi ujung-ujung alat yang tajam dengan gabus atau bahan lainnya
ü  Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan alat-alat potong
ü  Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan yang lainnya
ü  Alasi alat-alat presisi dengan lap halus
ü  Ambillah alat-alat dengan hati-hati
ü  Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah dipakai

Hal-hal yang perlu diperhatikan  pada alat-alat kerja bangku :


II.    KESELAMATAN  PADA LINGKUNGAN

Didalam proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui lingkungan pada mesin / empat kita kerja. Sebab lingkungan juga mempengaruhi terhadap keselamatan kita dan kita harus bisa memberi keselamatan pada ligkungan. Jadi ligkungan sangat mempengaruhi sekali dalam kita bekerja. Kita harus memiliki rasa timbal-balik terhadap lingkungan.




BAB III
KAJIAN TEORI


Dalam bab ini kita akan mempelajari secara detail bagaimana cara kerja dan kegunaanya dari alat kerja. Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja, perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita gunakan dikerjakan secara manual maka dari itu perlunya keseimbangan antara posisi tubuh dan gerakan tubuh. Selain itu juga kita harus menggunakan pelindung tubuh untuk menghindari bahaya keselamatan kerja.


A.             Simbol-simbol dalam Instalasi Listrik

B.              Kabel
Kabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor.
Isolator  adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari bahan tembaga ataupun aluminium.
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang dimilikinya, sebab parameter hantaran listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN.
Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt, yang merupakan perkalian dari Ampere x Volt = Watt. Pada tegangan 220 Volt dan KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya sebesar 220V x 10A = 2200 Watt.
Kabel listrik berdasarkan tegangannya terdiri beberapa kategori, antara lain Kabel listrik Tegangan Rendah, Kabel listrik Tegangan Menengah, dan Kabel listrik Tegangan Tinggi
Untuk bangunan standard atau tidak besar, seperti rumah di pakailah kabel listrik tegangan rendah. kabel listrik tegangan rendah ini ada beberapa jenis, sehingga konsumen sering kebingungan dalam memilih kabel apa yang di perlukan untuk di pakai. kabel listrik tegangan rendah itu seperti :


1.      Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yan relatif murah. Lapisan isolasinya hanya satu lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (kabel NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel baiknya dipasang di dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak langsung tersentuh oleh manusia.


2. Kabel NYM

Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA. Terdapat bahan lapisan isolasi PVC. Warnanya putih atau abu-abu. Berinti 2, 3, dan 4.
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya berwarna putih atau abu-abu) ada yang berinti dua, tiga atau empat. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari pada kabel NYA namun harganya lebih mahal dari pada kabel NYA. Kabel ini bisa di pergunakan di lingkungan yang kering ataupun basah namun tidak boleh di tanam.

3. Kabel NYAF


Kabel NYAF merupakan jenis kabel feksibel dengan penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas tinggi.


4.      Kabel NYY
Harga lebih mahal dari NYM dan memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus. Kabel NYY memiliki isolasi PVC yang biasanya berwarna hitam, ada yang berinti dua, tiga atau empat. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah) dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM dan harganya pun lebih mahal daripada kabel NYM. Kebal NYY memiliki isolasi yang bahannya tidak disukai tikus.


5. Kabel NYFGbY

Kabel NYFGbY digunakan untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan di dalam saluran - saluran dan pada tempat - tempat terbuka dimana ganguan mekanis sangat dibutuhkan, atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan.

6. Kabel ACSR
Kabel ACSR ( Aluminium Conduct Steel Reinforced ). Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari almunium berinti kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran - saluran  transmisi tegangan tinggi, diamana antara jarak menara atau tiang berjauhan mencapai ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan kawat kabel ACSR.


7. Kabel AAAC

Kabel AAAC ( All Aluminium Alloy Conductor ). Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campur logam, keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi sifat yang lebih baik. kabel ini biasanya dibuat daro paduan aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu sifat anti karat dan kekuatan yang lebih baik, sehingga daya hantarnya lebih baik.


9.  NYMHY  4 x 2.5 mm

10. NYMHY 12 x 1.5 mm

C.              Terminal Listrik
1.                       Terminal Listrik 12p











2.                       Terminal Listrik 10 p



3.                       Terminal Listrik 6 p




D.             Solder
   Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan  “menggabungkan beberapa logam (metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang relatif berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair tesebut akan kembali membeku dan menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain. Proses menyolder biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB).

E.     Timah Solder
F.      Sedotan Timah























BAB IV
DAFTAR ALAT DAN BAHAN

4.1. INSTALASI  LISTRIK

No.
Nama Alat dan Bahan
Spesifikasi
Jumlah
Keterangan
1.
Pertinax
300 x 100 x 5
1 pcs

2.
Pertinax
130 x 25 x 5
2 pcs

3.
Pertinax
130 x 25 x 1,5 (2)
2 pcs

4.
Pertinax
180 x 150 x 5
1 pcs

5.
Acrylit glass
180 x 100 x 5
1 pcs

6.
Wiring chanel
40 x 40
1,5

7.
Din – g - profil
1 pcs

8.
Kabel NYA
1,5 mm2
26 m

9.
Kabel NYA
2,5 mm2
5 m

10.
Kabel NYA
6 mm2
2 m

11.
Kabel NYAF
1,5 mm2
21 m

12.
Kabel NYM
3 x 1,5 mm2
0,3 m

13.
Kabel NYM
5 x 1,5 mm2
2 m

14.
Kabel NYMHY or NYYHY
3 x 1,5 mm2
2,5 m

15.
Kabel NYMHY
5 x 1,5 mm2
0,8 m

16.
Kabel NYMHY or NYYHY
12 x 1,5 mm2
0,8 m

17.
Line up terminal
2,5 mm2
52

18.
End plate PVC for above
8 pcs

19.
End piece for above
16 pcs

20.
Set of identification labels for above
5 pcs

21.
Terminal bloc with cover
12 x 2,5 mm2
1 pcs

22.
Terminal bloc with cover
6 x 2,5 mm2
1 pcs

23.
Strip connector
2,5 mm2
10 pcs

24.
Strip connector
4 mm2
5 pcs

25.
Connecting tube brass
For 1,5 NYAF
9 pcs

26.
Connecting eyelet brass
For M5
5 pcs

27.
Connecting pin compression
For 1,5 NYAF
10 pcs

28.
Connecting choe compression
For 1,5 NYAF
6 pcs
29.
Cable clips with nail
11 mm
13 pcs

30.
Cable clips with nail
8 mm
3 pcs

31.
Pipa steel
5/9”
2 pcs

32.
Send union steel
5/8”
0,2 m

33.
PVC conduit
5/9”
1 pcs

34.
Plastic conduit
PC 11
0,3 m

35.
Plastic conduit
PC 9
16 m

36.
Saddle double for union pipa
5/8”
0,3 m

37.
End tule for union pipa
5/8”
16 pcs

38.
Saddle singer for plastic pipa
PG 11
8 pcs

39.
Saddle singer for plastic pipa
PG 9
4 pcs

40.
Junction box plastic
65 x 65 o.p
2 pcs

41.
Junction box iron
65 3 - entry
2 pcs

42.
Lightbulb holder wall mounted
1 pcs

43.
Lightbulb holder ceiling
2 pcs

44.
lightbulb
220V 40W E27
1 pcs

45.
Switch 1-way type o.p
60 x 60
3 pcs

46.
Switch 2-way type o.p
60 togle
1 pcs

47.
Nomentary contact type o.p
60 x 60 push
2 pcs

48.
Socket outlet o.p
60 x 60 1 PNE 16A
1 pcs

49.
Impuls switch (relay)
1 pcs
50.
Enclosure + bracket for above
1 pcs

51.
Fuse base 1 pole size II
1 pcs

52.
Adapter screw
10A
2 pcs

53.
Cardridge fuse
10A
2 pcs

54.
Fuse cap
2 pcs

55.
Plug
16A
1 pcs

56.
Tube for distance pieces
8 mm
0,33 m

57.
Soldering wire
2 m

58.
Receptacles with soldering flag
4 mm
12 pcs

59.
Strip of alu-sheet
8 x 1
1 m

60.
Metal screw countersink
M 4 x 20
12 pcs

61.
Metal screw countersink
M 5 x 20
12 pcs

62.
Metal screw countersink
M 6 x 20
12 pcs

63.
Metal screw roundhead
M 3 x 10
2 pcs

64.
Metal screw roundhead
M 4 x 10 (15)
2 pcs

65.
Metal screw roundhead
M 4 x 40
4 pcs

66.
Washer for M3
2 pcs

67.
Washer for M4
42 pcs

68.
Washer for M5
56 pcs

69.
Washer for M6
36 pcs

70.
Spring washer for M3
2 pcs

71.
Spring washer for M4
18 pcs

72.
Spring washer for M5
22 pcs

73.
Spring washer for M6
12 pcs

74.
Nut M3
2 pcs

75.
Nut M4
30 pcs

76.
Nut M5
44 pcs

77.
Nut M6
24 pcs

78.
Wood screw countersink
3,5 x 10 (15)
14 pcs

79.
Wood screw countersink
3,5 x 20
4 pcs

80.
Wood screw countersink
4 x 45
8 pcs

81.
Wood screw roundhead
3,5 x 10
48 pcs
82.
Wood screw roundhead
3,5 x 20
16 pcs

83.
Wood screw roundhead
3,5 x 30
4 pcs

84.
Wire binding string
3 m



BAB V
LANGKAH KERJA

5.1.  INSTALASI LISTRIK
5.1.1. JOB 1
          Gambar jobsheet 1

Langkah kerja job1:

a.          Meja kerja dibersihkan terlebih dahulu sebelum memulai.
b.        Persiapkan alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya (sikap harus sopan).
c.         Lalu luruskan kabel yang akan digunakan agar mudah dalam pengerjaan. Teknis untuk melakuakn hal ini adalah jepit kabel dengan ragum lalu gulungkan sedidkit kabet pada palu lalu luruskan berkali – kali dengan paku sampai diyakini kabel telah benar – benar lurus.
d.        Kupaslah ujung kabel sesuai yang dibutuhkan jelas disesuaikan ukuran yang diberikan oleh instruktur.
e.         Buat mata itik sesuai dengan cara yang telah diberikan oleh instruktur,ingat harus searah jarum jam. Pergunakan tang untuk memudahkan membentuk mata itik. Yaitu bengkokan kabel sebesar 900 lalu pada ujung kabel buat lingkaran seperti mata itik jika dirasa kebel terlalu panjang pergunakan tang potong untuk memotongnya.
     

f.          Ukur panjang kabel,sesuaikan dengan jobsheet.
g.        Kupas lagi ujung kabel yang satunya caranya sama seperti pada sisi ujung kabel pertama.
h.        Lalu masukan kabel yang sudah tebentuk mata itiknya ke dalam pertinax yang disediakan. Hati – hati dalam memasukan kabel ke pertinax dengan mengaluarkan nut dan cincin yang ada. Kabel diletakkan diantara cicin.
i.           Lalu di cek kembali dan biarkan instruktur menilai.

5.1.2. JOB 2
          Gambar jobsheet2
          Langkah kerja jobsheet 2 :
1.         Meja kerja dibersihkan terlebih dahulu sebelum memulai.
2.        Persiapkan alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya (sikap harus sopan).
3.        Lalu luruskan kabel yang akan digunakan agar mudah dalam pengerjaan. Lakukan hal yang sama seperti pada job satu.
4.        Kupas lah ujung kabel sesuai yang dibutuhkan disesuaikan ukuran pada petunjuk kerja.
5.        Buat mata itik sesuai dengan cara yang telah diberrikan oleh instruktur, ingat harus searah jarum jam.
6.        Ukur panjang kabel,sesuaikan dengan jobsheet lalu lakukanlah penekukan seperti yang terdapat pada jobsheet. Dalam melakukan gunakan tang untuk membuat tekukan agar hasil tekukan rapi usahakan bekas jepitan tang tidak merusak isolasi kabel dan kabel itu sendiri.
7.         Potong kabel tersebut sesuai ukuran yang tertera.
8.         Kupas bagian kabel yang satunya sesuaikan ukuran pada jobsheet.
9.        Lalu masukan kabel yang sudah ada mata itiknya ke dalam pertinax yang disediakan.
10.     Lalu di cek kembali dan biarkan instruktur menilai.
      
       5.1.3. JOB 3
                 Gambar jobshet 3
Berikut gambar pengaawatannya
                












                 Langkah kerja jobsheet 3:
1.         Meja kerja dibersihkan terlebih dahulu sebelum memulai.
2.        Persiapkan alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya (sikap harus sopan).
3.        Lalu pasang Wiring channel dan G profile sesuai dengan gambar pada jobsheet yang ada. Pemasangn diharapkan kencang, Pengencangan dilakukan menggunakan Woodscrew Countersink maupun Roundhead. Dalam menggunakan Woodscrew Coutersink maupun Roundhead dibedakan berdasarkan bahan dan petunjuk peralatan maupun petunjuk kerja. Agar tidak terjadi kesalahn pemasangan.
4.        Setelah pemasangan tersebut pasang line up terminal sesuai dengan jumlah yang sudah tertera pada jobsheet di G profile yang sudah terpasang. Pasang juga End pieces foor above pada bagian atas dan bawah line up terminal.
5.        Siapkan kabel yang akan digunakan dalam job tersebut kupas bagian ujungnya lalu ukur jaraknya untuk penyambungan ke terminal lalu potong sesuai jarak tersebut.
6.        Pasang kabel sesuai dengan instruksi yang sudah tergambar di dalam jobsheet. Hati – hati dalm memasang kabel ini jangan sampai mahasiswa salah dalam memasukan kabel yangs atu ke kabel yang lain. Disinilah ketelitian mahasiswa dituntut.
7.        Setelah semua kabel terpasang pada terminal kencangkanlah sambungan tersebut agar tidak mudah copot. (Diharapkan bagian kabel yang terkupas tidak terlihat) agar tidak terjadi hubung singkat sewaktu – waktu yang dapat membahayakan pengguna jika dialiri arus listrik.
8.        Setelah semua kabel terpasang cek kembali apakah sambungan antara kabel ke terminal sudah cukup kuat.
9.        Setelah yakin benar biarkan Instruktur menilai hasil pekerjaan anda.

       5.1.4. JOB 4
                 Gambar jobsheet 4
                















Berikut gambar pengawatannya
 





















                 Langkah kerja jobsheet 4 :
1.         Meja kerja dibersihkan terlebih dahulu sebelum memulai.
2.        Persiapkan alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya (sikap harus sopan).
3.        Lalu pasang Wiring channel, G profile ,Terminal Block, dan juga Strip connector sesuai dengan gambar pada jobsheet yang ada.Pemasangn diharapkan kencang,Pengencangan dilakukan menggunakan Woodscrew Countersink maupun Roundhead.
4.        Setelah semua terpasang,pasangkan Line up terminal pada G profile yang sudah terpasang lebih dahullu sesuaikan jumlah dengan yang tertera pada jobsheet anda.
5.        Siapkan Kabel NYM HY 5 x 1,5 mm2 lalu kupas ujung kabel tersebut dan buatlah ujung tersebut menjadi mata itik,pasang dan kencangkan dengan nut. Perkirakan jarak ke terminal berikutnya lalu potong kabel tersebuut dan kupas ujungnya lalu sambungkan ke terminal yang sudah terpasang lebih dulu. (dalam penyambungan kabel ke terminal usahakan kabel yang terkupas tidak terlihat).
6.        Siapkan kabel NYA 1,5 mm2 red, yellow, black, blue, green yellow kupas masing-masing ujung kabel.perkirakan jarak antar sambungan terminal ke terminal.Pasang sesuai dengan Jobsheet yang ada.
7.        Jangan lupa setiap pembengkokkan kabel dipasangi klem agar terlihat rapih dan tidak berantakan.Kencangkanlah sambungan kabel tersebut dengan obeng yang sesuai agar kuat dan tidak mudah copot.( Usahakan pada sambungan kabel ke terminal,kabel yang terkupas tidak terlihat ).
8.        Berikutnya persiapkan acrylic glass yang akan dipakai dalam penyolderan.
9.        Akan tetapi sebaiknya dibersihkan dahulu dari sisa timah yang masih ada di tempat anda menyolder kabel nanti.
10.    Lalu siapkan kabel NYM HY 12 x 1,5 mm2 kupas ujungnya,dan sambungkan kabel yang sudah terkupas tersebut dengan penyolderan. Penyambungan sesuaikan dengan Jobsheet.
11.    Berikutnya kupas ujung satunya untuk disambungkan pada terminal yang lain.Pasang ujung kabel tersebut pada terminal yang sudah tertera pada jobsheet dan sudah anda pasang sebelumnya. Sambungkan ke terminal dengan kuat agar tidak muadah copot.
12.     Setelah semua kabel terpasang cek kembali apakah ada kesalahan atau tidak.
13.    Setelah anda yakin biarkan Instruktur anda mengecek dan menilai hasil kerja anda.

BAB VI
ANALISA KERJA

1.1.        Jobsheet 1
Membuat Mata Itik
Dalam membuat mata itik, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1.  kupas isolasi kabel (kabel NYA 4 mm² sebanyak 4 buah, kabel NYA 6 mm² sebanyak 2 buah, kabel NYA 2,5 mm² sebanyak 6 buah dan kabel NYA 1,5 mm² sebanyak 6 buah) yang panjang kupasannya sesuai dengan yang kita perlukan, yaitu inti tembaga yang terkupas sesuai dengan diameter lingkaran pada mata itik yang ingin kita buat.
 
2.      tekuk kabel sebesar 90º, lalu buat lingkaran, yang perlu diperhatikan adalah arah lingkar mata kabel harus sesuai dengan arah putar baut penyekrup (sesuai dengan arah jarum jam), tekukan kabel tidak boleh luka.
           

1.2.       Jobsheet 2

Membentuk Kabel
Setelah membuat mata itik, maka kita harus membentuk kabel sesuai dengan bentuk yang diinginkan pada gambar.
1.      buatlah mata itik dengan cara seperti diatas.
2.      bentuk kabel sesuai dengan gambar yang telah diberikan diatas, dan yang harus diperhatikan adalah diameter sambungan mata itik sama dengan diameter luar mata sekrup, tekukan vertical tiap kabel harus sama agar terlihat rapi.

1.3.        Jobsheet 3

Pemasangan Wiring Channel
Wiring Chanell adalah alat yang digunakan untuk meletakkan kabel agar terlihat rapi (tempat meletakkan kabel).
Langkah pemasangannya :
1.      Ukur jarak Wiring Channel yang akan dipasang pada papan sesuai dengan gambar yang telah diberikan.
2.      Pasang Wiring Channel pada papan dengan menggunakan Obeng dan Wood Screw Round Head 3,5 x 10.
Pemasangan Line Up Terminal
Line Up terminal adalah tempat terminal kabel yang digunakan saat penginstalasian.
Langkah pemasangannya :
1.      Ukur jarak Line Up Terminal yang akan dipasang pada papan sesuai dengan gambar.
2.      Pasang Line Up Terminal pada papan, yang jumlahnya sesuai dengan pada gambar.

Pemasangan Din G-Profile
G-Profile adalah tempat meletakkan Line Up Terminal
Langkah Pemasangannya :
1.      Ukur jarak G-profile yang akan dipasang pada papan sesuai dengan gambar.
2.      Pasang G-Profile pada papan dengan menggunakan obeng dan Wood Screw Countersink 3,5 x 20.

Penginstalasian Kabel Pada Line Up Terminal

Dalam membuat penginstalasian listrik, maka praktikan harus melihat gambar penginstalasian diatas, L1 berarti Line Up Terminal 1, pada Line Up Terminal 1  mempunyai 13 terminal, misalnya kabel dari Line Up Terminal 1 dengan urutan terminal pertama,maka kabel keluarannya dihubungkan ke Line Up Terminal ke-2 dengan urutan terminal pertama.

Dalam penginstalasian listrik disini, menggunakan kabel NYA 1,5 mm² yang berinti tunggal,berisolasi PVC dan berinti tembaga.

1.4.       Jobsheet 4
-   Pertinax adalah tempat menempatkan  sambungan kabel yang telah dibuat.
-   Strip Connector adalah tempat penyambungan kabel-kabel instalasi
-  Kabel NYM 5 x 1,5 mm² : mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga, berisolasi PVC, selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC. Karena kabel ini mempunyai inti sebanyak 5 buah, maka praktikan harus menentukan penghantar Line1,Line2,Line3,Netral dan PE terlebih dahulu sebelum penginstalasian.
-    Kabel NYMHY 5 x 1,5 mm² : kabel fleksibel berisolasi dan berselubung PVC. Dalam penginstalasian kabel ini juga harus ditentukan terlebih dahulu penghantar L1,L2,L3,netral dan PE.

Penginstalasian Kabel
          Dalam penginstalasian kabel pada Job Sheet ke-5 ini, pada dasarnya sama dengan penginstalasian yang dilakukan pada Job ke-3,namun karena jenis kabel yang digunakan berbeda,sehingga penginstalasian pada Job kelima ini lebih rumit dan sulit. Namun pada dasarnya,hanya diperlukan ketelitian dalam membaca gambar instalasi yang telah diberikan.

Pekerjaan Menyolder
     Dalam Job kelima ini,ada pekerjaan tambahan yaitu menyolder. Bagian yang disolder terdapat pada gambar dibawah.
Bagian A adalah penghantar L1, bagian B adalah penghantar L2, bagian C adalah penghantar L3, bagian D adalah penghantar netral, Bagian I adalah penghantar bebas, bagian K adalah penghantar PE1, bagian L adalah penghantar PE2, bagian M adalah penghantar bebas, bagian E adalah penghantar L1, bagian F adalah penghantar L2, bagian G adalah penghantar L3 dan bagian H adalah penghantar Netral. Penyusunan warna kabel tidak boleh terbalik antara bagian yang disolder dengan bagian yang akan masuk ke terminal.

Langkah Menyolder :
- bersihkan tempat solder
- kupas isolasi kabel yang ingin disolder
- solder inti kabel dengan menggunakan timah

















BAB VII
PENUTUP

1.1.       KESIMPULAN

  Setelah selesai melakukan praktek bengkel Instalasi Listrik dan bengkel Mekanik serta  membuat suatu laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat praktek, dapat kita ambil kesimpulan bahwa :
1.      Dalam praktek ini kita harus mampu membaca gambar pada jobsheet agar tidak terjadi kesalahn mendasar.
2.      Untuk mendapat sebuah keahlian, tidak akan bisa kita dapatkan hanya dalam 1 atau 2 kali mencoba tapi kita coba berulang-ulang terus menerus hingga kita terbiasa. Seperti kata pribahasa alah bisa karena biasa. Jika kita melakukan sesuatu yang sudah biasa kita lakukan maka pekerjaan tersebut bisa kita bilang mudah karena kita terbiasa.
3.      Didalam praktek bengkel instalasi listrik ini kita mendapatkan bagaimana cara membuat mata itik yang baik,memasang kabel ke terminal dengan benar dan kuat. Untuk itulah perlu adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan dapat membentuk keahlian didalam penggunaan alat kerja.

1.2.       SARAN
Adapun saran yang dapat disampaikan, agar praktek kerja pada bengkel Instalasi Listrik akan menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hasil kerja yang maksimal ialah :
1.        Saat instruktur menerangkan jobsheet kita harus mendengarkan dan memperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam praktek.
2.        Perlunya menjaga sikap selama praktek untuk tidak bercanda dan tidak melakukan hal yang tidak berguna lainnya, dan harus fokus pada job yang telah diberikan.
3.        Gunakanlah alat kerja sesuai dengan fungsinya .dan telitilah dalam pengerjaan praktikum agar tidak salah dan membuang-buang bahan yang telah diberikan.
DAFTAR PUSTAKA

·         Jodin Johary, Laporan Bengkel tahun 2012

·         www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar