DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi....................................................................................................... 1
Kata Pengantar............................................................................................ 2
BAB I
TUJUAN PRAKTIKUM......................................................... 3
BAB II
PENDAHULUAN..................................................................... 4
BAB III
FAKTOR KESELAMATAN
KERJA................................... 5
BAB IV KAJIAN TEORI....................................................................... 7
BAB V DAFTAR
ALAT DAN BAHAN .............................................18
4.1. Instalasi listrik............................................................................. 18
BAB VI
LANGKAH KERJA................................................................ 21
5.1. Instalasi
Listrik........................................................................... 21
5.1.1. Job 1.................................................................................. 21
5.1.2. Job 2.................................................................................. 22
5.1.3. Job 3.................................................................................. 23
5.1.4. Job 4.................................................................................. 25
BAB VII ANALISA
KERJA................................................................... 28
6.1. Jobsheet
1................................................................................... 28
6.2. Jobsheet
2................................................................................... 28
6.3. Jobsheet
3................................................................................... 29
6.4. Jobsheet
4................................................................................... 30
BAB VIII PENUTUP................................................................................ 32
7.1 Kesimpulan................................................................................. 32
7.2 Saran........................................................................................... 32
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. 33
\
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan segala puji dan
syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah memberikan kasih dan
rahmat-Nya sehingga penulisan Laporan Bengkel Listrik semester 1 mekanik ini
dapat penulis selesaikan dengan baik. Adapun penulisan ilmiah ini disusun untuk
melengkapi sebagian syarat dalam mencapai nilai Ujian Akhir Semester.
Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan ini kepada :
1. Bapak Silo Wardono, M.ST
2. Bapak Entis Sutisna
3. Rekan-rekan yang telah ikut menyumbangkan ide,
gagasan dan motivasi kepada penulis selama penulisan yang tidak bisa disebutkan
satu per satu.
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, baik
dalam segi materi, teknis maupun penyajian bahannya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk lebih
menyempurnakan penulisan ini. Akhir kata penulis berharap semoga penulisan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Depok, Desember 2013
Penulis
BAB I
TUJUAN PRAKTIKUM
Di dalam pelajaran Bengkel Instalasi Listrik
Dasar, kegiatan yang diakukan merupakan kegiatan praktik
langsung di dalam bengkel. Adapun jenis
kegiatan praktiknya bermacam - macam, kegiatan praktik ini pun mempunyai
tujuan, adalah :
1. Memperkenalkan berbagai alat instalasi,
berbagai kabel instalasi yang biasa digunakan dan fungsi alat tersebut.
2. Memperkenalkan mahasiswa kepada peralatan
- peralatan bengkel yang biasa digunakan.
Peralatan yang biasa digunakan di bengkel, merupakan peralatan -
peralatan kerja yang biasa kita gunakan sehari - harinya, misalnya : obeng, kabel, timah, terminal, solder, dll.
3. Membiasakan mahasiswa di dalam suasana
lapangan pekerjaan, yang tidak jauh berbeda dengan suasana bengkel.
4. Melatih keterampilan mahasiswa di dalam
menggunakan benda - benda kerja tersebut.
Dan setelah melakukan praktik di dalam
Bengkel Mekanik, Mahasiswa diharapkan :
1. Mahasiswa mampu menggunakan alat - alat
kerja dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya.
2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan praktik
yang telah didapat di dalam bengkel instalasi dasar dan bengkel mekanik ke
dalam kegiatan sehari - hari, baik itu penggunaan kabel, mengikir, menggergaji,
mengebor, dll.
3. Mahasiswa diharapkan mempunyai keahlian /
keterampilan, kedisiplinan, serta tanggung jawab di dalam bekerja.
BAB II
PENDAHULUAN
Kegiatan bengkel instalasi listrik dasar
merupakan suatu materi yang sangat penting untuk para mahasiswa di semester
satu ini. Di dalam bengkel instalasi istrik dasar, mahasiswa diperkenalkan
kepada seluk-beluk instalasi listrik dasar, kemudian mahasiswa juga dapat
memperagakan, menggunakan, serta mengaplikasikan peralatan kerja secara
langsung sesuai dengan fungsinya, yang digunakan untuk menghasilkan benda kerja
yang diinginkan.
Di dalam kegiatan bengkel instalasi
listrik dasar pada semester satu ini, mahasiswa diperkenalkan kepada
peraturan-peraturan di dalam bengkel. Peraturan melingkupi tata letak
alat/benda kerja, serta pengenalan fungsi alat/benda kerja yang biasa
digunakan. Selain itu, mahasiswa melakukan kegiatan praktik kerja untuk
mendapatkan keahlian, pada bengkel instalasi listrik mulai dari pembuatan mata
itik,penyambungan kabel ke terminal, pemasangan kabel sesuai jenis, ukuran dan
warnanya, hal tersebut dilakukan dengan baik,benar dan rapi serta sesuai dengan
job sheet dan pengarahan yang telah
diberikan oleh instruktur. Hal ini bermanfaat untuk menambah wawasan para
mahasiswa dan mengetahui berbagai macam alat yang akan digunakan dalam
bengkel tersebut sesuai dengan
fungsinya.
Setelah mendapatkan pelatihan
di dalam bengkel instalasi listrik dasar ini diharapkan para mahasiswa dapat
menerapkan ilmu yang didapatkan. Serta mahasiswa akan dapat beradaptasi dengan
cepat dan dapat membiasakan diri dalam suasana lingkungan dunia kerja diluar
dan dapat terjun ke dalam dunia kerja dengan keterampilan dan keahlian yang
mereka miliki.
BAB III
FAKTOR KESELAMATAN KERJA
3.1. UMUM
Urutan penanggung jawab
Urutan penanggung jawab
keselamatan kerja di dalam bengkel adalah sebagai berikut :
Kesadaran dan keselamatan
Istilah keselamatan kerja
disini sama halnya dengan mengendarai kendaraan dijalan. Segala perlengkapan instalasi, perlengkapan dan
alat-alat potong yang berada dibengkel sudah direncanakan untuk memotong, membentuk, mengukur dan lain sebagainya. Sebagai
pedoman keselamatan kerja kita harus berfikir, bahwa penyebab kecelakaan yang terbesar dengan mudah dapat diambil
kesimpulan :
ü Ujung sisi yang tajam,memotong
ü Panas, api yang membakar
ü Asam yang merusak
ü Benda-benda berputar menjepit tangan dan
menjambret pakaian
ü Aliran listrik, membakar dan merusak
ü Kecelakaan dasesuatu yang tidak disengaja, jatuh dan terluka
Mesin dan
alat-alat kerja
Pertimbangan :
Sebelum
bekerja pada suatu mesin atau sebuah alat kita harus mempertimbangkan dan
mengingat kelamatan kerja,sehingga program kerja akan berjalan dengan lancar.
ü Mesin dan alat mana yang harus kita
ketahui
ü Lingkungan dan suasana tempat kerja
ü Pengaman
ü Kebersihan mesin dan alat
Perlengkapan diri sediri
ü Pakaian kerja yang sesuai dan terkancing
ü Jangan menyimpan benda tajam
ü Rambut yang panjang harus diberi pelindung
ü Lepas semua perhiasan dari tangan
ü Gunakan kaca mata khusus
ü Gunakan sepatu yang sesuai
ü Gunakan sarung tangan bila perlu
ü Jangan menggunakan dasi
Kebersihan
ü Bersihkanlah tangan sebelum dan sesudah
bekerja
ü Gunakan pakaian kerja sebersih mungkin
ü Meja tempat bekerja harus dalam keadaan
bersih sebelum dan sesudah dipakai
Efisiensi
kerja seseorang tergantung pada posisi dan keadaan alat, tersusun dan rapi pada tempat kerja. Alat-alat perkakas harus tetap bersih
maka efisiensi akan terlaksana.
I.
KESELAMATAN KERJA DIBANGKU KERJA
Kecelakaan dibangku kerja
kebanyakan disebabkan oleh penggunaan alat-alat yang tidak tepat (tidak sesuai
dengan fungsinya, juga menggunakan yang salah dan tidak hati-hati. Kecelakaan
ini disebabkan oleh ujug-ujung alat potong atau benda kerja yang tajam.
Pencegahannya
:
ü Bekerjalah dengan hati-hati
ü Pergunakan alat-alat sesuai dengan
fungsinya
ü Pergunakan alat-alat dengan kondisi yang
baik
ü Pergunakan alat-alat dengan baik dan benar
ü Jangan menyimpan alat-alat tajam disaku
tempat kerja
ü Simpanlah alat-alat yang berujung tajam
mengarah menjauhi kita
ü Lindungi ujung-ujung alat yang tajam
dengan gabus atau bahan lainnya
ü Pisahkan alat-alat ukur presisi dengan
alat-alat potong
ü Simpanlah alat-alat terpisah satu dengan
yang lainnya
ü Alasi alat-alat presisi dengan lap halus
ü Ambillah alat-alat dengan hati-hati
ü Bersihkanlah alat-alat sebelum dan sesudah
dipakai
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
alat-alat kerja bangku :
II.
KESELAMATAN PADA LINGKUNGAN
Didalam
proses pengeboran kita harus mengkoreksi dan mengetahui lingkungan pada mesin /
empat kita kerja. Sebab lingkungan juga mempengaruhi terhadap keselamatan kita
dan kita harus bisa memberi keselamatan pada ligkungan. Jadi ligkungan sangat
mempengaruhi sekali dalam kita bekerja. Kita harus memiliki rasa timbal-balik
terhadap lingkungan.
BAB III
KAJIAN TEORI
Dalam bab ini kita akan mempelajari
secara detail bagaimana cara kerja dan kegunaanya dari alat kerja. Sebelum kita
membahas satu persatu dari alat kerja, perlu kita ketahui bahwa semua alat yang kita
gunakan dikerjakan secara manual maka dari itu perlunya keseimbangan antara
posisi tubuh dan gerakan tubuh. Selain itu juga kita harus menggunakan
pelindung tubuh untuk menghindari bahaya keselamatan kerja.
A.
Simbol-simbol
dalam Instalasi Listrik
B.
Kabel
Kabel listrik adalah media untuk
menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri
dari isolator dan konduktor.
Isolator
adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan
thermoplastik atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari bahan
tembaga ataupun aluminium.
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan
oleh KHA (kemampuan hantar arus) yang dimilikinya, sebab parameter hantaran
listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan
oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik, adapun ketentuan
mengenai KHA kabel listrik diatur dalam spesifikasi SPLN.
Sedangkan tegangan listrik dinyatakan
dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt, yang
merupakan perkalian dari Ampere x Volt = Watt. Pada tegangan 220 Volt dan KHA
10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya sebesar 220V x 10A =
2200 Watt.
Kabel listrik berdasarkan tegangannya terdiri
beberapa kategori, antara lain Kabel listrik Tegangan Rendah, Kabel listrik
Tegangan Menengah, dan Kabel listrik Tegangan Tinggi
Untuk bangunan standard atau tidak besar,
seperti rumah di pakailah kabel listrik tegangan rendah. kabel listrik tegangan
rendah ini ada beberapa jenis, sehingga konsumen sering kebingungan dalam
memilih kabel apa yang di perlukan untuk di pakai. kabel listrik tegangan
rendah itu seperti :
1. Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis
bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. kode warna isolasi ada warna
merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan
karena harganya yan relatif murah. Lapisan isolasinya hanya satu lapis sehingga
mudah cacat, tidak tahan air (kabel NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah
digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe ini,
kabel baiknya dipasang di dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup.
Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi
yang terkelupas tidak langsung tersentuh oleh manusia.
2. Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan
isolasi dua lapis sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA.
Terdapat bahan lapisan isolasi PVC. Warnanya putih atau abu-abu. Berinti 2, 3,
dan 4.
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi
PVC (biasanya berwarna putih atau abu-abu) ada yang berinti dua, tiga atau
empat. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis sehingga tingkat
keamanannya lebih baik dari pada kabel NYA namun harganya lebih mahal dari pada
kabel NYA. Kabel ini bisa di pergunakan di lingkungan yang kering ataupun basah
namun tidak boleh di tanam.
3. Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel feksibel dengan
penghantar tembaga serabut berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi
panel-panel yang memerlukan fleksibelitas tinggi.
4.
Kabel NYY
Harga lebih mahal dari NYM dan memiliki isolasi yang
terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus. Kabel
NYY memiliki isolasi PVC yang biasanya berwarna hitam, ada yang berinti dua,
tiga atau empat. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah)
dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM dan harganya pun
lebih mahal daripada kabel NYM. Kebal NYY memiliki isolasi yang bahannya tidak
disukai tikus.
5. Kabel NYFGbY
Kabel NYFGbY digunakan untuk
instalasi bawah tanah, di dalam ruangan di dalam saluran - saluran dan pada
tempat - tempat terbuka dimana ganguan mekanis sangat dibutuhkan, atau untuk
tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan.
6. Kabel ACSR
Kabel ACSR ( Aluminium Conduct Steel Reinforced ). Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari almunium
berinti kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran - saluran transmisi
tegangan tinggi, diamana antara jarak menara atau tiang berjauhan mencapai
ratusan meter maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan
kawat kabel ACSR.
7. Kabel AAAC
Kabel AAAC ( All Aluminium Alloy Conductor ). Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon campur logam,
keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide untuk memberi
sifat yang lebih baik. kabel ini biasanya dibuat daro paduan aluminium 6201.
AAAC mempunyai suatu sifat anti karat dan kekuatan yang lebih baik, sehingga
daya hantarnya lebih baik.
9.
NYMHY 4 x 2.5 mm
10. NYMHY 12 x 1.5 mm
C.
Terminal Listrik
1.
Terminal Listrik 12p
2.
Terminal Listrik 10 p
3.
Terminal Listrik 6 p
D.
Solder
Soldering (proses
menyolder) didefinisikan dengan
“menggabungkan beberapa logam (metal) secara difusi yang salah satunya
mempunyai titik cair yang relatif berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa
menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya mempunyai
titik cair relatif lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik cair paling
rendah akan lebih dulu mencair. Ketika proses penyolderan (pemanasan) di
hentikan, maka logam yang mencair tesebut akan kembali membeku dan
menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain. Proses menyolder biasanya
diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk menempelkan/menggabungkan
komponen elektronika pada papan circuit (PCB).
E.
Timah Solder
F.
Sedotan Timah
BAB
IV
DAFTAR
ALAT DAN BAHAN
4.1.
INSTALASI LISTRIK
|
No.
|
Nama Alat dan Bahan
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
Keterangan
|
|
1.
|
Pertinax
|
300 x 100 x 5
|
1 pcs
|
|
|
2.
|
Pertinax
|
130 x 25 x 5
|
2 pcs
|
|
|
3.
|
Pertinax
|
130 x 25 x 1,5 (2)
|
2 pcs
|
|
|
4.
|
Pertinax
|
180 x 150 x 5
|
1 pcs
|
|
|
5.
|
Acrylit glass
|
180 x 100 x 5
|
1 pcs
|
|
|
6.
|
Wiring chanel
|
40 x 40
|
1,5
|
|
|
7.
|
Din – g - profil
|
1 pcs
|
|
|
|
8.
|
Kabel NYA
|
1,5 mm2
|
26 m
|
|
|
9.
|
Kabel NYA
|
2,5 mm2
|
5 m
|
|
|
10.
|
Kabel NYA
|
6 mm2
|
2 m
|
|
|
11.
|
Kabel NYAF
|
1,5 mm2
|
21 m
|
|
|
12.
|
Kabel NYM
|
3 x 1,5 mm2
|
0,3 m
|
|
|
13.
|
Kabel NYM
|
5 x 1,5 mm2
|
2 m
|
|
|
14.
|
Kabel NYMHY or NYYHY
|
3 x 1,5 mm2
|
2,5 m
|
|
|
15.
|
Kabel NYMHY
|
5 x 1,5 mm2
|
0,8 m
|
|
|
16.
|
Kabel NYMHY or NYYHY
|
12 x 1,5 mm2
|
0,8 m
|
|
|
17.
|
Line up terminal
|
2,5 mm2
|
52
|
|
|
18.
|
End plate PVC for above
|
8 pcs
|
|
|
|
19.
|
End piece for above
|
16 pcs
|
|
|
|
20.
|
Set of identification labels for
above
|
5 pcs
|
|
|
|
21.
|
Terminal bloc with cover
|
12 x 2,5 mm2
|
1 pcs
|
|
|
22.
|
Terminal bloc with cover
|
6 x 2,5 mm2
|
1 pcs
|
|
|
23.
|
Strip connector
|
2,5 mm2
|
10 pcs
|
|
|
24.
|
Strip connector
|
4 mm2
|
5 pcs
|
|
|
25.
|
Connecting tube brass
|
For 1,5 NYAF
|
9 pcs
|
|
|
26.
|
Connecting eyelet brass
|
For M5
|
5 pcs
|
|
|
27.
|
Connecting pin compression
|
For 1,5 NYAF
|
10 pcs
|
|
|
28.
|
Connecting choe compression
|
For 1,5 NYAF
|
6 pcs
|
|
|
29.
|
Cable clips with nail
|
11 mm
|
13 pcs
|
|
|
30.
|
Cable clips with nail
|
8 mm
|
3 pcs
|
|
|
31.
|
Pipa steel
|
5/9”
|
2 pcs
|
|
|
32.
|
Send union steel
|
5/8”
|
0,2 m
|
|
|
33.
|
PVC conduit
|
5/9”
|
1 pcs
|
|
|
34.
|
Plastic conduit
|
PC 11
|
0,3 m
|
|
|
35.
|
Plastic conduit
|
PC 9
|
16 m
|
|
|
36.
|
Saddle double for union pipa
|
5/8”
|
0,3 m
|
|
|
37.
|
End tule for union pipa
|
5/8”
|
16 pcs
|
|
|
38.
|
Saddle singer for plastic pipa
|
PG 11
|
8 pcs
|
|
|
39.
|
Saddle singer for plastic pipa
|
PG 9
|
4 pcs
|
|
|
40.
|
Junction box plastic
|
65 x 65 o.p
|
2 pcs
|
|
|
41.
|
Junction box iron
|
65 3 - entry
|
2 pcs
|
|
|
42.
|
Lightbulb holder wall mounted
|
1 pcs
|
|
|
|
43.
|
Lightbulb holder ceiling
|
2 pcs
|
|
|
|
44.
|
lightbulb
|
220V 40W E27
|
1 pcs
|
|
|
45.
|
Switch 1-way type o.p
|
60 x 60
|
3 pcs
|
|
|
46.
|
Switch 2-way type o.p
|
60 togle
|
1 pcs
|
|
|
47.
|
Nomentary contact type o.p
|
60 x 60 push
|
2 pcs
|
|
|
48.
|
Socket outlet o.p
|
60 x 60 1 PNE 16A
|
1 pcs
|
|
|
49.
|
Impuls switch (relay)
|
1 pcs
|
||
|
50.
|
Enclosure + bracket for above
|
1 pcs
|
|
|
|
51.
|
Fuse base 1 pole size II
|
1 pcs
|
|
|
|
52.
|
Adapter screw
|
10A
|
2 pcs
|
|
|
53.
|
Cardridge fuse
|
10A
|
2 pcs
|
|
|
54.
|
Fuse cap
|
2 pcs
|
|
|
|
55.
|
Plug
|
16A
|
1 pcs
|
|
|
56.
|
Tube for distance pieces
|
8 mm
|
0,33 m
|
|
|
57.
|
Soldering wire
|
2 m
|
|
|
|
58.
|
Receptacles with soldering flag
|
4 mm
|
12 pcs
|
|
|
59.
|
Strip of alu-sheet
|
8 x 1
|
1 m
|
|
|
60.
|
Metal screw countersink
|
M 4 x 20
|
12 pcs
|
|
|
61.
|
Metal screw countersink
|
M 5 x 20
|
12 pcs
|
|
|
62.
|
Metal screw countersink
|
M 6 x 20
|
12 pcs
|
|
|
63.
|
Metal screw roundhead
|
M 3 x 10
|
2 pcs
|
|
|
64.
|
Metal screw roundhead
|
M 4 x 10 (15)
|
2 pcs
|
|
|
65.
|
Metal screw roundhead
|
M 4 x 40
|
4 pcs
|
|
|
66.
|
Washer for M3
|
2 pcs
|
|
|
|
67.
|
Washer for M4
|
42 pcs
|
|
|
|
68.
|
Washer for M5
|
56 pcs
|
|
|
|
69.
|
Washer for M6
|
36 pcs
|
|
|
|
70.
|
Spring washer for M3
|
2 pcs
|
|
|
|
71.
|
Spring washer for M4
|
18 pcs
|
|
|
|
72.
|
Spring washer for M5
|
22 pcs
|
|
|
|
73.
|
Spring washer for M6
|
12 pcs
|
|
|
|
74.
|
Nut M3
|
2 pcs
|
|
|
|
75.
|
Nut M4
|
30 pcs
|
|
|
|
76.
|
Nut M5
|
44 pcs
|
|
|
|
77.
|
Nut M6
|
24 pcs
|
|
|
|
78.
|
Wood screw countersink
|
3,5 x 10 (15)
|
14 pcs
|
|
|
79.
|
Wood screw countersink
|
3,5 x 20
|
4 pcs
|
|
|
80.
|
Wood screw countersink
|
4 x 45
|
8 pcs
|
|
|
81.
|
Wood screw roundhead
|
3,5 x 10
|
48 pcs
|
|
|
82.
|
Wood screw roundhead
|
3,5 x 20
|
16 pcs
|
|
|
83.
|
Wood screw roundhead
|
3,5 x 30
|
4 pcs
|
|
|
84.
|
Wire binding string
|
3 m
|
|
BAB V
LANGKAH
KERJA
5.1. INSTALASI LISTRIK
5.1.1.
JOB 1
Gambar
jobsheet 1
Langkah kerja job1:
a.
Meja kerja dibersihkan terlebih
dahulu sebelum memulai.
b.
Persiapkan alat yang akan
digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya (sikap harus sopan).
c.
Lalu
luruskan kabel yang akan digunakan agar mudah dalam pengerjaan. Teknis untuk
melakuakn hal ini adalah jepit kabel dengan ragum lalu gulungkan sedidkit kabet
pada palu lalu luruskan berkali – kali dengan paku sampai diyakini kabel telah
benar – benar lurus.
d.
Kupaslah
ujung kabel sesuai yang dibutuhkan jelas disesuaikan ukuran yang diberikan oleh
instruktur.
e.
Buat
mata itik sesuai dengan cara yang telah diberikan oleh instruktur,ingat harus
searah jarum jam. Pergunakan tang untuk memudahkan membentuk mata itik. Yaitu
bengkokan kabel sebesar 900 lalu pada ujung kabel buat lingkaran
seperti mata itik jika dirasa kebel terlalu panjang pergunakan tang potong
untuk memotongnya.
f.
Ukur panjang kabel,sesuaikan
dengan jobsheet.
g.
Kupas lagi ujung kabel yang
satunya caranya sama seperti pada sisi ujung kabel pertama.
h.
Lalu
masukan kabel yang sudah tebentuk mata itiknya ke dalam pertinax yang
disediakan. Hati – hati dalam memasukan kabel ke pertinax dengan mengaluarkan
nut dan cincin yang ada. Kabel diletakkan diantara cicin.
i.
Lalu
di cek kembali dan biarkan instruktur menilai.
5.1.2. JOB 2
Gambar jobsheet2
Langkah kerja jobsheet 2 :
1.
Meja kerja dibersihkan terlebih
dahulu sebelum memulai.
2.
Persiapkan alat yang akan
digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya (sikap harus sopan).
3.
Lalu
luruskan kabel yang akan digunakan agar mudah dalam pengerjaan. Lakukan hal
yang sama seperti pada job satu.
4.
Kupas
lah ujung kabel sesuai yang dibutuhkan disesuaikan ukuran pada petunjuk kerja.
5.
Buat mata itik sesuai dengan
cara yang telah diberrikan oleh instruktur, ingat harus searah jarum jam.
6.
Ukur panjang kabel,sesuaikan
dengan jobsheet lalu lakukanlah penekukan seperti yang terdapat pada jobsheet.
Dalam melakukan gunakan tang untuk membuat tekukan agar hasil tekukan rapi
usahakan bekas jepitan tang tidak merusak isolasi kabel dan kabel itu sendiri.
7.
Potong kabel tersebut sesuai
ukuran yang tertera.
8.
Kupas
bagian kabel yang satunya sesuaikan ukuran pada jobsheet.
9.
Lalu
masukan kabel yang sudah ada mata itiknya ke dalam pertinax yang disediakan.
10. Lalu di cek kembali dan biarkan instruktur
menilai.
5.1.3. JOB 3
Gambar
jobshet 3
Langkah
kerja jobsheet 3:
1.
Meja
kerja dibersihkan terlebih dahulu sebelum memulai.
2.
Persiapkan
alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya (sikap harus
sopan).
3.
Lalu
pasang Wiring channel dan G profile sesuai dengan gambar pada jobsheet yang
ada. Pemasangn diharapkan kencang, Pengencangan dilakukan menggunakan Woodscrew Countersink maupun Roundhead. Dalam menggunakan Woodscrew Coutersink maupun Roundhead dibedakan berdasarkan bahan
dan petunjuk peralatan maupun petunjuk kerja. Agar tidak terjadi kesalahn
pemasangan.
4.
Setelah
pemasangan tersebut pasang line up terminal sesuai dengan jumlah yang sudah
tertera pada jobsheet di G profile yang sudah terpasang. Pasang juga End pieces foor above pada bagian atas
dan bawah line up terminal.
5.
Siapkan kabel yang akan
digunakan dalam job tersebut kupas bagian ujungnya lalu ukur jaraknya untuk
penyambungan ke terminal lalu potong sesuai jarak tersebut.
6.
Pasang kabel sesuai dengan
instruksi yang sudah tergambar di dalam jobsheet. Hati – hati dalm memasang
kabel ini jangan sampai mahasiswa salah dalam memasukan kabel yangs atu ke
kabel yang lain. Disinilah ketelitian mahasiswa dituntut.
7.
Setelah semua kabel terpasang
pada terminal kencangkanlah sambungan tersebut agar tidak mudah copot.
(Diharapkan bagian kabel yang terkupas tidak terlihat) agar tidak terjadi
hubung singkat sewaktu – waktu yang dapat membahayakan pengguna jika dialiri
arus listrik.
8.
Setelah semua kabel terpasang
cek kembali apakah sambungan antara kabel ke terminal sudah cukup kuat.
9.
Setelah yakin benar biarkan
Instruktur menilai hasil pekerjaan anda.
5.1.4. JOB 4
Gambar
jobsheet 4
Berikut gambar pengawatannya
Langkah kerja
jobsheet 4 :
1.
Meja kerja dibersihkan terlebih
dahulu sebelum memulai.
2.
Persiapkan
alat yang akan digunakan mintalah bahan di gudang pada penjaganya (sikap harus
sopan).
3.
Lalu
pasang Wiring channel, G profile ,Terminal Block, dan juga Strip
connector sesuai dengan gambar pada jobsheet yang ada.Pemasangn diharapkan
kencang,Pengencangan dilakukan menggunakan Woodscrew
Countersink maupun Roundhead.
4.
Setelah semua
terpasang,pasangkan Line up terminal pada G profile yang sudah terpasang lebih
dahullu sesuaikan jumlah dengan yang tertera pada jobsheet anda.
5.
Siapkan Kabel NYM HY 5 x 1,5 mm2 lalu kupas ujung kabel tersebut dan buatlah ujung tersebut menjadi
mata itik,pasang dan kencangkan dengan nut. Perkirakan jarak ke terminal
berikutnya lalu potong kabel tersebuut dan kupas ujungnya lalu sambungkan ke
terminal yang sudah terpasang lebih dulu. (dalam penyambungan kabel ke terminal
usahakan kabel yang terkupas tidak terlihat).
6.
Siapkan kabel NYA 1,5 mm2
red, yellow, black, blue, green yellow kupas masing-masing ujung
kabel.perkirakan jarak antar sambungan terminal ke terminal.Pasang sesuai
dengan Jobsheet yang ada.
7.
Jangan lupa setiap
pembengkokkan kabel dipasangi klem agar terlihat rapih dan tidak
berantakan.Kencangkanlah sambungan kabel tersebut dengan obeng yang sesuai agar
kuat dan tidak mudah copot.( Usahakan pada sambungan kabel ke terminal,kabel
yang terkupas tidak terlihat ).
8.
Berikutnya persiapkan acrylic glass yang akan dipakai dalam
penyolderan.
9.
Akan tetapi sebaiknya
dibersihkan dahulu dari sisa timah yang masih ada di tempat anda menyolder
kabel nanti.
10.
Lalu siapkan kabel NYM HY 12 x 1,5 mm2 kupas ujungnya,dan sambungkan kabel yang sudah terkupas tersebut
dengan penyolderan. Penyambungan sesuaikan dengan Jobsheet.
11.
Berikutnya kupas ujung satunya
untuk disambungkan pada terminal yang lain.Pasang ujung kabel tersebut pada
terminal yang sudah tertera pada jobsheet dan sudah anda pasang sebelumnya.
Sambungkan ke terminal dengan kuat agar tidak muadah copot.
12.
Setelah semua kabel terpasang
cek kembali apakah ada kesalahan atau tidak.
13.
Setelah anda yakin biarkan
Instruktur anda mengecek dan menilai hasil kerja anda.
BAB VI
ANALISA KERJA
1.1.
Jobsheet 1
Membuat Mata Itik
Dalam membuat mata itik,
langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1.
kupas isolasi kabel (kabel NYA
4 mm² sebanyak 4 buah, kabel NYA 6 mm² sebanyak 2 buah, kabel NYA 2,5 mm²
sebanyak 6 buah dan kabel NYA 1,5 mm² sebanyak 6 buah) yang panjang kupasannya
sesuai dengan yang kita perlukan, yaitu inti tembaga yang terkupas sesuai
dengan diameter lingkaran pada mata itik yang ingin kita buat.
2.
tekuk kabel sebesar 90º, lalu
buat lingkaran, yang perlu diperhatikan adalah arah lingkar mata kabel harus
sesuai dengan arah putar baut penyekrup (sesuai dengan arah jarum jam), tekukan
kabel tidak boleh luka.
1.2.
Jobsheet 2
Membentuk Kabel
Setelah membuat mata itik, maka kita harus membentuk
kabel sesuai dengan bentuk yang diinginkan pada gambar.
1.
buatlah mata itik dengan cara
seperti diatas.
2.
bentuk kabel sesuai dengan
gambar yang telah diberikan diatas, dan yang harus diperhatikan adalah diameter
sambungan mata itik sama dengan diameter luar mata sekrup, tekukan vertical
tiap kabel harus sama agar terlihat rapi.
1.3. Jobsheet 3
Pemasangan Wiring Channel
Wiring Chanell adalah alat yang
digunakan untuk meletakkan kabel agar terlihat rapi (tempat meletakkan kabel).
Langkah pemasangannya :
1.
Ukur jarak Wiring Channel yang
akan dipasang pada papan sesuai dengan gambar yang telah diberikan.
2.
Pasang Wiring Channel pada
papan dengan menggunakan Obeng dan Wood Screw Round Head 3,5 x 10.
Pemasangan Line Up Terminal
Line Up terminal adalah tempat
terminal kabel yang digunakan saat penginstalasian.
Langkah pemasangannya :
1.
Ukur jarak Line Up Terminal
yang akan dipasang pada papan sesuai dengan gambar.
2.
Pasang Line Up Terminal pada
papan, yang jumlahnya sesuai dengan pada gambar.
Pemasangan Din G-Profile
G-Profile adalah tempat meletakkan Line Up Terminal
Langkah Pemasangannya :
1.
Ukur jarak G-profile yang akan
dipasang pada papan sesuai dengan gambar.
2.
Pasang G-Profile pada papan
dengan menggunakan obeng dan Wood Screw Countersink 3,5 x 20.
Penginstalasian Kabel Pada Line Up Terminal
Dalam membuat penginstalasian listrik, maka praktikan
harus melihat gambar penginstalasian diatas, L1 berarti Line Up Terminal 1,
pada Line Up Terminal 1 mempunyai 13
terminal, misalnya kabel dari Line Up Terminal 1 dengan urutan terminal
pertama,maka kabel keluarannya dihubungkan ke Line Up Terminal ke-2 dengan
urutan terminal pertama.
Dalam penginstalasian listrik disini, menggunakan kabel
NYA 1,5 mm² yang berinti tunggal,berisolasi PVC dan berinti tembaga.
1.4.
Jobsheet 4
-
Pertinax adalah tempat
menempatkan sambungan kabel yang telah
dibuat.
-
Strip Connector adalah tempat
penyambungan kabel-kabel instalasi
-
Kabel NYM 5 x 1,5 mm² :
mempunyai inti lebih dari satu, inti kabel dari tembaga, berisolasi PVC,
selubung dalam dari karet, dan selubung luar dari PVC. Karena kabel ini
mempunyai inti sebanyak 5 buah, maka praktikan harus menentukan penghantar
Line1,Line2,Line3,Netral dan PE terlebih dahulu sebelum penginstalasian.
-
Kabel NYMHY 5 x 1,5 mm² : kabel
fleksibel berisolasi dan berselubung PVC. Dalam penginstalasian kabel ini juga
harus ditentukan terlebih dahulu penghantar L1,L2,L3,netral dan PE.
Penginstalasian Kabel
Dalam
penginstalasian kabel pada Job Sheet ke-5 ini, pada dasarnya sama dengan
penginstalasian yang dilakukan pada Job ke-3,namun karena jenis kabel yang
digunakan berbeda,sehingga penginstalasian pada Job kelima ini lebih rumit dan
sulit. Namun pada dasarnya,hanya diperlukan ketelitian dalam membaca gambar
instalasi yang telah diberikan.
Pekerjaan Menyolder
Dalam Job
kelima ini,ada pekerjaan tambahan yaitu menyolder. Bagian yang disolder
terdapat pada gambar dibawah.
Bagian A adalah penghantar L1, bagian B adalah
penghantar L2, bagian C adalah penghantar L3, bagian D adalah penghantar
netral, Bagian I adalah penghantar bebas, bagian K adalah penghantar PE1,
bagian L adalah penghantar PE2, bagian M adalah penghantar bebas, bagian E
adalah penghantar L1, bagian F adalah penghantar L2, bagian G adalah penghantar
L3 dan bagian H adalah penghantar Netral. Penyusunan warna kabel tidak boleh
terbalik antara bagian yang disolder dengan bagian yang akan masuk ke terminal.
Langkah Menyolder :
- bersihkan tempat solder
- kupas isolasi kabel yang ingin disolder
- solder inti kabel dengan menggunakan timah
BAB VII
PENUTUP
1.1.
KESIMPULAN
Setelah selesai melakukan praktek bengkel
Instalasi Listrik dan bengkel Mekanik serta
membuat suatu laporan tentang hasil kerja yang telah dilakukan pada saat
praktek, dapat kita ambil kesimpulan bahwa :
1.
Dalam praktek ini kita harus
mampu membaca gambar pada jobsheet agar tidak terjadi kesalahn mendasar.
2.
Untuk mendapat sebuah keahlian,
tidak akan bisa kita dapatkan hanya dalam 1 atau 2 kali mencoba tapi kita coba
berulang-ulang terus menerus hingga kita terbiasa. Seperti kata pribahasa alah bisa karena biasa. Jika kita
melakukan sesuatu yang sudah biasa kita lakukan maka pekerjaan tersebut bisa
kita bilang mudah karena kita terbiasa.
3.
Didalam praktek bengkel
instalasi listrik ini kita mendapatkan bagaimana cara membuat mata itik yang
baik,memasang kabel ke terminal dengan benar dan kuat. Untuk itulah perlu
adanya pelatihan agar menjadi terbiasa dan dapat membentuk keahlian didalam
penggunaan alat kerja.
1.2.
SARAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar